Musim Di Jepang
-
Musim Semi
Terjadi pada bulan Maret,
April dan Mei. Musim semi ditandai dengan munculnya kuncup bunga plum (ume),
menyusul bunga persik (momo), dan mekarnya sakura pada akhir Maret.
Pada musim ini terdapat tradisi Hanami, yaitu duduk sambil minum- minum menikmati keindahan bunga sakura. Inilah musim yang dinanti banyak orang, termasuk orang Jepang sekalipun.
Pada musim ini terdapat tradisi Hanami, yaitu duduk sambil minum- minum menikmati keindahan bunga sakura. Inilah musim yang dinanti banyak orang, termasuk orang Jepang sekalipun.
-
Musim Panas (Natsu)
Diawali dengan musim hujan sekitar
seminggu, yang disebut Tsuyu (梅雨).
Musim Panas di Jepang bisa mencapai suhu maximum 35oC, dengan kelembapan lebih
dari 90%. So, gag perlu olahraga angkat besi, dengan duduk diam saja, sudah
sukses membuat kita mengeluarkan keringat. Musim Panas dimulai sekitar bulan
Juni ditandai dengan pohon-pohon hijau dan nyanyian ribut serangga yang bernama
‘Semi’. Sekolah di Jepang memberi libur Musim Panas sekitar sebulan. Salah satu
aktivitas yang disukai kaum muda Jepang di Musim Panas adalah bermain ke pantai
dan ke laut. Meski di tiap musim juga diadakan festival, Musim Panas adalah
musim dengan jumlah festival terbanyak dan tersemarak.
-
Musim Gugur (Aki)
Terjadi pada September,
Oktober, dan November. Mereka mengadakan aneka kejuaraan olahraga pda bulan-
bulan ini. Biasanya juga terjadi pergerakan lempengan bumi yang menyebabkan
terjadinya gempa.
-
Musim
Dingin,
Ditandai dengan turunnya butir-butir salju
pertama di awal Desember. Di jaman dulu, Musim Dingin ini adalah musim yang
paling berat, dan mungkin paling banyak menelan korban jiwa karena ganasnya
cobaan alam dengan hawa dingin dan badai salju. Di beberapa daerah seperti
Hokkaido di utara, suhu udara bisa mencapai -20oC. Rata-rata aktivitas
orang-orang Jepang di musim dingin ini, adalah bermain ski, snowboard, dan es
skating. Serta Onsen / hot spring (Pemandian air panas).
1 komentar:
wahh kalau musim dingin pasti bisa bikin menggigil nih hehehe
Dieng Tour
Posting Komentar